Wednesday, 16 November 2011
Saturday, 30 July 2011
Wednesday, 27 July 2011
Selamat-sekian-bulan!
"selamat 10 bulan sayang"
Tiba-tiba sebuah pesan pendek masuk ke hape saya. Tanpa pikir panjang saya hanya membalas "hore :D". Yang menerima sms saya di seberang sana pun langsung ngomel-ngomel ke saya, "kok cuma hore sih?", tanyanya dengan ketus.
Membaca sms tadi, Saya tiba-tiba teringat obrolan saya dengan seorang teman perempuan saya. Saya bercerita kalau saya tidak pernah mengucapkan selamat jadian sama sekali saat berpacaran, dan dengan shock dia pun berkomentar: "HAH? gila, kamu ga pernah ngucapin selamat jadian ke pacar? Wah cowok macem apa kamu, keterlaluan banget kamu cah!", dan saya pun hanya cengar-cengir kayak kuda yang lagi birahi. Saya dari dulu memang nggak pernah peduli dengan perayaan jadian-kesekian-bulan saat pacaran. Dari semua perempuan yang pernah dekat dengan saya, hanya satu yang saya ingat tanggal kapan kami jadian, itupun kadang-kadang lupa. Ingat pun karena terpaksa, soalnya kalau saya lupa dia bakalan ngambek hahaha
Saya memang bukan orang yang romantis, kalau perbandingannya sama cowok-cowok di drama Korea atau di serial tivi kabel Amerika. Cuek? bisa jadi. Saya tahu kalau perempuan suka mendapatkan perhatian tentang hal yang remeh macam ucapan tadi. Mereka bahkan cukup senang saat kita tahu apa merek parfum yang mereka pakai. Tapi buat saya merangkai kata-kata manis untuk seorang perempuan itu terlalu klise. Saya lebih suka tiba-tiba muncul di depan pintu kamarnya sambil membawakan barang yang paling dia benci, lalu membuat dia kesal dengan saya. Pacaran yang paling romantis itu akan terjadi setelah marahan atau salah satu kesal dengan pacarnya, lalu sang pacar menghibur kekasihnya yang kesal. Coba saja kalau nggak percaya.
Oke lupakan lanturan saya, kembali ke cerita utama.
Nah setelah menerima sms tadi, iseng-iseng saya kemudian chat dengan beberapa teman saya, menanyakan tentang perayaan bulanan mereka dengan pacarnya masing-masing. Kebanyakan dari mereka bilang itu sebagai bentuk perhatian, Some kind of sweet word, kalau kata adik angkatan saya Tirza. Buat Tirza, sekedar mengucapkan selamat-sekian-bulan itu sebagai bentuk perhatian yang kecil tapi sangat manis, atau "oenjoe" dalam bahasa gaul anak muda masa kini. Apalagi pacarnya terbilang cuek, jadi hal-hal kecil semacam itu menjadi sangat menyenangkan buat dia. Tirza juga menasehati saya untuk sesekali lebih memperhatikan hal-hal kecil semacam ini.
Kenapa saya sangat selo sekali sampai membahas hal ini? Alasan saya sederhana, Saya nggak pernah ngerti asal muasal ritual bulanan ini. Sebut saya sok tahu, saya tidak akan keberatan. Menurut saya, perayaan saat mengulang waktu seperti ini dilakukan untuk mengingatkan kita bahwa sejalan dengan waktu, sesuatu itu akan menjadi rapuh. Maka diperlukan semacam ritual untuk merayakan dan mengingat masa yang telah ditempuh sehingga yang rapuh tadi akan kembali menguat. Kalau perayaan ulang tahun, dirayakan dengan harapan bahwa seseorang akan jadi semakin dewasa dan semakin baik pribadinya, saat semakin sedikit sisa waktu hidup yang dia miliki. Kalau ulang tahun perkawinan, biasanya sebagai pengingat bahwa hubungan pernikahan seseorang saat makin panjang harus makin erat. Ulang tahun pernikahan pun normalnya dirayakan tiap 25 dan 50 tahun sekali, kalau selo dan punya duit. Bagaimana dengan pacaran? Mungkin para muda-mudi menjalani hal ini karena ingin terlihat romantis kayak pasangan suami istri, entahlah.
Merayakan setiap bulan, walaupun hanya sekedar dengan ucapan, memang manis. Dari awal saya sendiri tidak pernah keberatan dengan itu. Saya cuma nggak pernah peduli berapa bulan yang sudah saya lewati dengan pacar saya. Karena buat saya pribadi, selamat-sekian-bulan mengesankan ketakutan pada kerapuhan hubungan seseorang dengan pacarnya (pada dasarnya hubungan pacaran memang rapuh bukan?). Menjalaninya dengan santai dan mengalir buat saya lebih menyenangkan, tanpa perlu diingatkan sudah berapa lama kami menjalin hubungan. Buat saya, cukuplah 1 tahun sekali saja saya mengucapkan "selamat 1 tahun jadian sayang!".
Itupun kalau saya nggak lupa tanggalnya :p
Thursday, 21 July 2011
Tentang Ijah
Entah kenapa hari ini saya sedang pengen banget nulis. Padahal saya selalu bilang kalau saya nggak suka nulis, sampai milih konsentrasi kuliahpun milihnya yang nggak banyak nulis. Ya tetep nulis sih sebenarnya, walaupun nggak terlalu panjang lebar. Nah dari tadi siang saya memikirkan apa yang mau saya tulis, tapi nggak dapet ide juga. Tulisan sampah saya tentang KKN ternyata nggak memuaskan juga. Akhirnya setelah beberapa saat maen game fesbuk dan chatting dengan beberapa orang, saya memutuskan untuk menulis tentang teman saya. Sekali-sekali saya pengen nulis serius, karena biasanya saya nulis sesukanya saja. Jadi saya akan menulis tentang Ijah.
Ijah yang saya maksud bukan pembantu di rumah saya. Ini Ijah teman saya, seorang perempuan yang buat saya pribadi sangat unik. Kenapa saya menulis tentang teman saya? karena saya lagi kangen sama mereka (saya sekarang lagi KKN dan teman-teman sedang mencar-mencar). Mungkin tulisan ini akan ada sambungannya, kalo saya niat nulis lagi tentang teman saya yang lain haha
Itu tadi Ijah. Ijah adalah teman sekampus saya, walaupun berbeda konsentrasi kuliah. Ijah orangnya enak diajak ngobrol dan nggak ribet. Satu hal yang akan kamu ingat saat bertemu Ijah adalah: bau vanila. Ijah sendiri bilang dia suka banget sama vanila, sampai parfumnya juga bau vanila. Pernah saya pergi sama Ijah dan dia membonceng motor saya, badan saya jadi bau vanila. Saya dan teman-teman sekampus kalau mencium bau parfum vanila di suatu tempat, otomatis pasti akan ingat Ijah. Saya sendiri kayaknya nggak akan kaget kalau Ijah bilang dia sehari makan satu kilo buah vanila buat cemilan.
Hal lain yang saya suka dari Ijah adalah gayanya. Ijah menurut saya nggak mainstream, walaupun dia pake behel dan suka makan ciki sambil ngupil. Mungkin dia pake behel karena dia pernah ditonjok giginya sampe berantakan sama Ellyas Pical, tak tahulah kalau itu. Terlepas dari itu, saya suka gayanya dan penampilannya yang eksotis. Jadi Ijah kulitnya gelap, terus rambutnya bergelombang. Tapi yang saya sangat suka adalah Ijah tetap pede dengan penampilannya dan nggak berusaha memutihkan kulit sama ngelurusin rambut kayak cewek-cewek kebanyakan. I really like that part.
Satu hal lagi yang saya suka, Ijah bisa menulis dengan sangaaaaaaaaat manis. Membaca tulisan Ijah seakan-akan Ijah tengah bercerita empat mata dengan kita, walaupun tulisannya itu tentang dia dan pacarnya. Buat saya, orang yang tulisannya enak dibaca itu keren, dan di komunikasi Ijah itu keren kedua setelah Awe, senior saya. Coba saja mampir ke wordpressnya disini.
Ah Ijah habis KKN aku pengen menjelajah toilet sama kamu kayak obrolan singkat kita bulan lalu. Kapan kita jalan-jalan lagi?
KKN = Kerjo Karo Nyambi
Katanya senior saya, bapak saya, ibu saya, kalo KKN itu kudu siap-siap sama kasus cinlok.
Ternyata yo ada benernya.
Aksi, strategi dan manuver mulai dilakukan oleh kawan-kawan saya untuk mendapatkan pujaan hati.
Ternyata yo ada benernya.
Aksi, strategi dan manuver mulai dilakukan oleh kawan-kawan saya untuk mendapatkan pujaan hati.
Ada yang gerilya, mengendap-endap, sampe serangan frontal.
A ngejar C, B ngejar C.
A ngejar C, B ngejar C.
Yo selamat bersaing saja kawan.
Salam syuper!
Salam syuper!
Saturday, 9 July 2011
ceritane KKN
Sekarang saya lagi KKN, di daerah Gunung Kidul.
Gunung artinya gunung, Kidul artinya selatan. Jadi gunung di selatan jogja. Kalo gunung di dada artinya buah dada.
Disini dibilang desa nggak, kota juga nggak. Ada kandang sapi, tapi ada rental PS2 sama warnet.
Biar begitu, ya namanya orang pastinya masih ada juga yang ngeluh.
Pondokannya nggak keramikan lah, nggak ada tivi lah, masakan nggak enak lah, enak di rumah lah.
Lha ameh KKN po piknik?
KKN itu bekerja sama dengan masyarakat. Bagi-bagi ilmu dari mahasiswa kota yang merasa pinter-pinter untuk warga desa yang sederhana dan merasa tidak sepintar mahasiswa. Tapi jangan kaget kalo nanti warganya malah lebih pinter.
KKN itu bukan mencari pelayanan dari warga.
Jadi kalo situ lemah syahwat, mending ndak usah macak KKN di desa.
Mending KKN di daerah kota saja.
Daripada situ stress sendiri.
Dadah muach.
Gunung artinya gunung, Kidul artinya selatan. Jadi gunung di selatan jogja. Kalo gunung di dada artinya buah dada.
Disini dibilang desa nggak, kota juga nggak. Ada kandang sapi, tapi ada rental PS2 sama warnet.
Biar begitu, ya namanya orang pastinya masih ada juga yang ngeluh.
Pondokannya nggak keramikan lah, nggak ada tivi lah, masakan nggak enak lah, enak di rumah lah.
Lha ameh KKN po piknik?
KKN itu bekerja sama dengan masyarakat. Bagi-bagi ilmu dari mahasiswa kota yang merasa pinter-pinter untuk warga desa yang sederhana dan merasa tidak sepintar mahasiswa. Tapi jangan kaget kalo nanti warganya malah lebih pinter.
KKN itu bukan mencari pelayanan dari warga.
Jadi kalo situ lemah syahwat, mending ndak usah macak KKN di desa.
Mending KKN di daerah kota saja.
Daripada situ stress sendiri.
Dadah muach.
Thursday, 16 June 2011
Wednesday, 15 June 2011
Saya suka (iklan) rokok ini!!
Sumpah ya, baru sekali ini saya benar-benar terpana ngeliat iklan rokok. Biasanya saya cukup cuek, sekreatif apapun iklan rokok itu. Paling-paling cuma sampe tataran, "oh wow!", tapi ya udah gitu doang.
But this ad, seriously, it gave me a shiver the first time i watched it.
Kalo ada yang ga ngerti maksudnya, mungkin itu akibat kalian kebanyakan makan MSG. Oke becanda :D
Jadi iklan ini bercerita tentang dua orang nerd. Keduanya sama-sama nggak pernah diperhatiin orang-orang disekitar mereka. Tapi saat keduanya bertemu, they found their match. Saat salah satunya pergi, yang ditinggalkan akhirnya menemukan apa yang selama ini dia cari. Walaupun seseorang yang spesial untuk kita telah pergi, tapi ia tidak akan benar-benar pergi. Ia akan meninggalkan sesuatu untuk kita. Membuat kita menemukan tujuan kita. Membuat kita menyadari, siapa diri kita sebenarnya.
oh iya, MEROKOK ITU NGGAK SEHAT.
oh iya, MEROKOK ITU NGGAK SEHAT.
Monday, 13 June 2011
Pocong tidak pernah setampan ini
Beberapa hari yang lalu, kami tengah shooting untuk lomba Goodyear Creativideo. Di satu sesi shooting tersebut, kami berkenalan dengan teman baru yang kemudian menjadi talent dalam video kami.
Malam itu, saat kami tengah mempersiapkan lokasi shooting di sebuah tambal ban di daerah Sekip. Tiba-tiba, muncullah sesosok makhluk yang terbungkus kafan putih. Makhluk itu dalam budaya pop indonesia kerap disebut sugus, poci, ataupun popo. Dalam ilmu biologi, makhluk ini adalah metamorfosa dari Homo Sapiens menjadi Homo Pocongicus.
Pada awalnya pocong tersebut muncul secara diam-diam di belakang teman kami, Bisma. Mungkin dia masih malu untuk berkenalan dengan kami. Atau mungkin sebenarnya pocong tadi menunggu kesempatan saat Bisma tidak sengaja nungging sehingga bisa langsung melakukan serangan kilat.
Foto ini saat diupload di FB sempat menimbulkan kehebohan di kalangan peneliti metafisika dan akademisi ilmu perdukunan dan alam gaib.
Kemudian kami berkenalan dengan si pocong. Pocong tadi bernama Ceng Coli.
Dia ternyata sangat ramah, wajahnya pun terhitung tampan untuk ukuran pocong. Kami lalu mengobrol tentang banyak hal dengan Ceng Coli. Ternyata dia adalah saudara dari Cong Culi, pocong yang beberapa tahun lalu sempat menjadi idola dan ikon dunia pop dan selebritas alam gaib di kalangan warga Yogyakarta. Cong Culi terkenal karena dia muncul di berbagai tempat dan minta diuculi (dilepaskan) tali pocongnya.
Bagaimana dengan Ceng Coli? Ternyata dia memiliki kisah yang berbeda. Saat masih menjadi manusia, Ceng Coli tengah coli di kamar mandi. Tiba-tiba dia terpeleset karena menggunakan terlalu banyak sabun, sehingga lantainya menjadi sangat licin. Kepala Ceng Coli masuk ke dalam WC yang masih ada sisa hajatnya dan belum disiram. Ceng Colipun kemudian tewas tenggelam di kamar mandi dan mati penasaran, karena colinya belum selesai. Sampai sekarang, Ceng Coli belum bisa beristirahat dengan tenang. Karena kami juga tidak dapat membantu Ceng Coli melewati halangan terakhirnya, Ceng Coli pun menjadi sedih. Kami pun menghiburnya dengan menjadikan Ceng Coli talent di video kami. Dia sangat senang, seperti yang terlihat di foto diatas.
Akhirnya, kami pun berpamitan dengan Ceng Coli. Dia berpesan pada kami jika ada teman-teman lelaki kami, muda ataupun tua, mahasiswa maupun oom-oom, yang melihat Ceng Coli muncul di kamar mandi mereka, mereka tidak perlu takut. Ceng Coli hanya ingin dibantu melewati halangan terakhirnya untuk pergi ke nirwana. Ceng Coli sangat berharap dia akan segera menemukan orang yang "tepat", sehingga dapat membantunya untuk.. well, you know lah.
Ini adalah aksi dari Ceng Coli di video kami, bisa dilihat disini.
Wednesday, 8 June 2011
Orang miskin nggak selamanya miskin
Diskusi tadi siang di kelas tiba-tiba menampar benak saya.
Tadi siang, kelas kami tengah mendiskusikan tentang semacam strategi public relation. Kelompok yang presentasi di depan kelas berkata bahwa mereka akan membuat program beasiswa. Seorang teman saya kemudian bertanya, "apakah efektif program semacam itu? bagaimana kalo uangnya tidak dipakai sekolah? orang tidak mampu kan cenderung lebih memikirkan masalah perut?"
Mendengar pertanyaan tadi, saya jadi berpikir. Orang miskin nggak selamanya berpikir sekerdil itu. Mungkin teman saya itu tidak pernah bergaul dengan kalangan bawah, atau SES C dalam Kamus Besar Bahasa Gaul Periklanan. Atau mungkin itu yang jadi cara pandang kebanyakan orang sekarang?
Oke, memang tidak adil kalau melakukan generalisasi seperti itu. Tapi yaa.. itu yang sering saya lihat di sekitar saya. Ada seleb (lupa siapa, nggak terlalu terkenal) yang diwawancarai tentang kondisi ekonomi dan masyarakat di acara info-tai-nment di TV, yak sekali lagi di TV, berkata kalau orang kecil itu nggak butuh pendidikan tinggi. Mereka cuma perlu menggarap ladang, udah hepi. Lalu ada banyak orang, berkata bahwa masyarakat rural itu terlalu percaya dengan kearifan lokal, yang dianggapnya cuma omong kosong. Dalam diskusi kami di kelas periklanan, sering kali kami berasumsi sendiri bahwa masyarakat kelas bawah itu pola pikirnya sederhana, kurang berpendidikan, nggak bisa mikir rumit, dll.
Well, nyatanya nggak juga. Saya ingat ada banyak buruh yang bercerita ke saya, mereka nggak ingin anaknya jadi seperti orang tuanya yang bodoh dan miskin. Anak-anaknya harus sekolah setinggi mungkin, walaupun nanti harus berhutang sana-sini untuk biaya sekolah. Walaupun mereka tidak sekolah, mereka juga punya visi.
Seorang tukang tambal ban juga menyadarkannya kepada saya. Waktu itu, bapak tukang tambal ban yang sudah cukup tua itu kesulitan untuk melepas ban motor saya. Waktu saya berniat membantunya, tiba-tiba si bapak menyuruh saya mencari tukang tambal ban lain. Bapak tua itu tersinggung. Mungkin karena dia tidak suka dianggap lemah dan tidak berguna, padahal dia dibayar untuk pekerjaan itu.. Mereka juga punya harga diri.
Kadang kita sering merasa kita jauh lebih pintar dari mereka.
Sering kita menganggap kita tau yang paling baik buat mereka.
Well..
Sesekali cobalah ngobrol dengan orang kecil. Seringkali kita akan menemukan harta karun dalam pembicaraan kita. Harta yang bernama kebijaksanaan.
*okay, later folks. i need some sleep now
Saturday, 4 June 2011
Awali harimu dengan sensasi!
Saya kira pagi ini akan jadi hari yang biasa saja.
Gak taunya, ini adalah salah satu HARI TERNGISING dalam hidup saya.
Ini talent saya
Gak taunya, ini adalah salah satu HARI TERNGISING dalam hidup saya.
Niat hati hari itu mau shooting.
apa daya tripod ketinggal di rumah.
Malas balik naek sepeda, saya memilih naek motor.
Semuanya berawal saat Angga memberikan kunci motornya ke saya.
Setelah diinterogasi, akhirnya saya dilepas.
Kata Angga yang jadi saksi, "untung koe ra digebuki cah!"
Dan kami pun melenggang pergi. Saya dengan perasaan geli, dan Angga dengan perasaan malu. Mungkin rasa malu Angga disebabkan karena badannya besar tapi tititnya kecil.
apa daya tripod ketinggal di rumah.
Malas balik naek sepeda, saya memilih naek motor.
Semuanya berawal saat Angga memberikan kunci motornya ke saya.
Berlanjut dengan saya mencari-cari motornya di parkiran kampus.
Berhubung saya ndak hapal motornya Angga yang mana, saya smslah itu bocah.
Akibat balasan sms yang masuknya ke hape saya seabad kemudian. (kayaknya ini salah provider yang janjinya murah tapi murahan itu).
Saya memilih untuk gambling.
Semua lobang saya masukin. Lobang kunci tentunya.
Yang saya inget, motornya Angga itu honda supra yang nggak patek keurus. Naas nasibe ngono lah.
Daan.. mata saya tertumbuk pada satu supra butut yang diparkir di ujung barisan.
Jleb, masuklah si kunci ke kontaknya. Dan menyalalah si motor tersebut sodara-sodara!
Berhubung saya ndak hapal motornya Angga yang mana, saya smslah itu bocah.
Akibat balasan sms yang masuknya ke hape saya seabad kemudian. (kayaknya ini salah provider yang janjinya murah tapi murahan itu).
Saya memilih untuk gambling.
Semua lobang saya masukin. Lobang kunci tentunya.
Yang saya inget, motornya Angga itu honda supra yang nggak patek keurus. Naas nasibe ngono lah.
Daan.. mata saya tertumbuk pada satu supra butut yang diparkir di ujung barisan.
Jleb, masuklah si kunci ke kontaknya. Dan menyalalah si motor tersebut sodara-sodara!
Ngambil tripod, balik ke kampus.
Sepanjang perjalanan saya mbatin.
Iki motor mesakke banget, ra tau diruwat.
Lebih parah dari terakhir saya naek sama Angga.
Di tengah jalan, saya berpikir untuk iseng.
Motor kayak gini biasanya kunci kontaknya bisa dicabut pas posisi on.
Eits, bener deh :D
Ntar saya bilang sama Angga, "kuncimu jatuh di jalan!".
Tiba-tiba spion sang supra lepas. LEPAS DAN JATUH. NGISING PART 1.
Sepanjang perjalanan saya mbatin.
Iki motor mesakke banget, ra tau diruwat.
Lebih parah dari terakhir saya naek sama Angga.
Di tengah jalan, saya berpikir untuk iseng.
Motor kayak gini biasanya kunci kontaknya bisa dicabut pas posisi on.
Eits, bener deh :D
Ntar saya bilang sama Angga, "kuncimu jatuh di jalan!".
Tiba-tiba spion sang supra lepas. LEPAS DAN JATUH. NGISING PART 1.
Terpaksalah saya berhenti di tengah jalan dan memungut si spion yang malang.
Sampai di kampus, saya dicegat pak satpam.
Katanya ada yang lapor motornya hilang.
TERNYATA YANG SAYA NAIKI ITU BUKAN MOTORNYA ANGGA. NGISING PART 2.
Satu dialog terngising hari ini adalah:
Satpam: kamu kesini naek apa?
Katanya ada yang lapor motornya hilang.
TERNYATA YANG SAYA NAIKI ITU BUKAN MOTORNYA ANGGA. NGISING PART 2.
Satu dialog terngising hari ini adalah:
Satpam: kamu kesini naek apa?
Saya: sepeda pak.
Satpam: ooh jadi kamu pengen pulang bawa motor, iya?
(Nek arep nyolong, mending aku nyolong ninja, CBR opo tiger paaaak -_________-
Njuk yo ngopo aku bar nyolong balik ning kampus meneh)
Setelah diinterogasi, akhirnya saya dilepas.
Kata Angga yang jadi saksi, "untung koe ra digebuki cah!"
Dan kami pun melenggang pergi. Saya dengan perasaan geli, dan Angga dengan perasaan malu. Mungkin rasa malu Angga disebabkan karena badannya besar tapi tititnya kecil.
Dan hari ini ditutup dengan 2 kalimat yang sangat NGISING.
Ini talent saya
Dan ini teman saya yang omongannya diakui jurusan komunikasi sebagai komunikator terngising 2008.
Pesan saya untuk mas-mas HI yang motornya nggak sengaja saya bawa:
Semoga besok motornya ganti Ninja 250.
Jadi saya ndak bakal malu kalo nanti salah mbawa motor situ lagi.
Sekian dan terimakasih untuk hari ini. Salam pipis, ngelap, en menggauli. emuach.
Semoga besok motornya ganti Ninja 250.
Jadi saya ndak bakal malu kalo nanti salah mbawa motor situ lagi.
Sekian dan terimakasih untuk hari ini. Salam pipis, ngelap, en menggauli. emuach.
Wednesday, 1 June 2011
Perkara Lakang Urusan Gampang
Ini kejadian hari kemaren. Mau posting malamnya cuma speedy dirumah saya tiba-tiba minta dihajar, jadilah baru hari ini nulis. Di warnet, karena si speedy malam ini minta dibom.
Pagi itu saya dibangunkan dengan brutal oleh ibu saya, setelah malamnya saya begadang mengerjakan desain sampai subuh. Tiba-tiba saja pintu kamar saya digedor-gedor dengan keras, layaknya hantaman 5 battering ram dan 20 onager. Oke, saya bangun dengan mood yang sangat buruk. mengerikan rasanya.
Setelah mandi kilat, saya berangkat untuk mengeprint kerjaan yang saya garap semalam. Kelar ngeprint, saya mampir ke sebuah rumah makan. Ya jelas untuk makan, nggak mungkin untuk ikut pelatihan jihad dan perakitan bom. oke jayus, lanjut. Tempatnya di dekat kampus sanata dharma, masuk gang yang pastinya nggak muat buat Rikishi. tempatnya kecil, mirip warung burjo. Saya pertama kali makan disini sama Ijah, dan tempat ini langsung jadi favorit saya. Bukan karena rasanya yang super enak sampai bisa bikin pak Bondan bilang maknyuss 7x dan rela nelen bokernya lagi kayak di sukatoro. bukan. Bukan juga karena hidangannya super eksotis nan unik, macam rempeyek cicak atau otak monyet saus vla coklat atau sop usus paus bongkok, bukan juga. Alasannya cuma satu, murah. Siapa yang nggak kepincut, makan prasmanan ayam goreng+tempe+bakso+nasi & sayur ambil sesukanya+es teh cuma seharga 7 ribu rupiah. Benar-benar teman dikala kere melanda dompet. Entah kalo ayamnya tiren, yang penting saya nggak tau. Kadang ketidaktahuan adalah berkah hahaha
Setelah selesai makan, saya duduk diam menghadap tembok. Sambil menunggu makanan di lambung turun ke usus, saya mendengarkan pembicaraan 4 orang cowok kuliahan yang duduk di belakan saya. Bukannya saya nguping, tapi mereka yang ngobrol kayak Bung Tomo lagi orasi sambil masturbasi. Ributnya bukan kepalang. Dari pembicaraan yang saya dengar, mereka sedang ngomongin cewek. Bukan cuma obrolan cewek ala jomblo, tapi obrolan seputar lakang (selangkangan) cewek. Maaf kalo tulisan saya nanti jadi disturbing buat para cewek.
Jadi para cowok-cowok ini mengobrol tentang berbagai hal, mulai dari petualangan mereka di sarkem. Gang-gang tempat mangkal PSK yang tua, yang muda, yang mabuk. Yang muda dan cantik jalannya belok kiri, kalo ga salah. Berlanjut ke cerita salah satu teman mereka yang pertama kali nyoba kentha dan ketagihan. Lalu cerita mereka membandingkan rasanya cewek kuliahan dan anak SMA. Kemudian cerita mereka membuat ramuan ajaib dari minuman X + permen Y = obat pembuat teler, yang diminumkan ke seorang gadis bispak SMA yang kemudian digilir 11 orang. Dan mereka ngobrol layaknya perkara lakang ini bukanlah hal memalukan. Layaknya saya yang tengah ngobrol sama teman-teman tentang iklan (iklan psikoterapi tentang bagaimana mengobati Dirga dari sindrom homonya).
Sebelum mereka pergi, saya memilih pergi duluan. Sambil berjalan keluar warung itu, saya cuma memikirkan satu hal:
moga-moga anak saya besok nggak kayak gitu.
Saturday, 28 May 2011
PPC (Publicia Photo Club, Publicia Pancing Club, Publicia Pepohonan Club, you name it..)
"njuk penting yo ne malem trakhir kowe dadi ketua...ealah cah cah"
"welah..wes terakhir og piye.. wes ngopo wae Cah?"
Jujur, dua komentar dari senior saya diatas berhasil membuat saya merenung semalaman. Dan dilanjutkan besoknya lagi, sampai malam saya membuat tulisan ini. Sudah ngapain aja sih saya ini? Dan tiba-tiba saya galau, terus pengen curhat.
Disini saya cuma pengen membeberkan segala hal yang saya rasa gagal saya lakukan selama setahun terakhir. So if you think i'm kinda sissy, fuckin' hell with you.
"Nek koe dadi ketua PPC, koe bakal keno 2 kutukan. Pertama, koe bakal suwi lek lulus. keloro, koe bakal jomblo seumur hidup! (kalo kamu jadi ketua PPC, kamu bakal kena dua kutukan. pertama, kamu bakal lama lulusnya. kedua, kamu bakal jomblo seumur hidup!)," Diucapkan dengan paling penuh semangat oleh Awe, diikuti oleh senior-senior lainnya (2010)
Saya ingat sekali, dua kalimat kutukan itu selalu disebutkan saat awal-awal saya menjadi ketua PPC. Publicia Photo Club adalah semacam komunitas foto yang saya ketuai dari periode 2010-2011. Selain rumah dan jurusan komunikasi, PPC adalah salah satu tempat berkumpul yang paling saya cintai. PPC adalah tempat saya bertemu dengan orang-orang keren yang sampai sekarang jadi panutan saya. PPC adalah tempat saya bertemu dengan teman-teman baik yang sangat bisa saya andalkan. Saya sangat nyaman berada di sini, padahal di awal-awal masuk saya termasuk yang paling nggak aktif. Gagal disini sangat menyakitkan buat saya.
Saya ingat setahun yang lalu saya mengajukan diri ke Intan, ketua sebelumnya, karena saya melihat angkatan saya yang aktif di komunitas ini tinggal segelintir orang saja. keinginan saya cuma satu, membuat PPC jadi komunitas yang asik dan lebih baik. Then, voila. saya mendapatkan gelar sebagai ketua PPC 2010-2011. Dengan semangat 45 dan keinginan menggebu-gebu untuk memajukan PPC, saya dan teman-teman yang lain membuat berbagai macam proker yang (ekspektasinya) akan mengangkat nama PPC.
Toh, pada akhirnya nasib berkata lain. Makrab diadakan 2 bulan setelah masuk, otomatis kegiatan BSO juga mundur startnya. Berlanjut dengan para maba yang sensi sama seniornya gara-gara makrab. Di tengah perjalanan, kampus libur satu bulan karena Merapi ngamuk. Tempat nongkrong di kampus dibongkar. Saya dan teman-teman sibuk kuliah. A series of unfortunate events, yeah. Komunitas kalo ngumpul aja sulit, gimana bisa hidup? Begitulah curhat dari ketua PPC dan Deadline (Kine juga, tapi ga terlalu. Soalnya programnya banyak yang jalan. asem kowe Pril). Tapi yah....... mau dibilang membela diri, saya bilang nggak karena kondisinya memang tidak mendukung dan buruk. Tapi iya juga, karena saya nggak cukup jago untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Hasilnya? PPC terasa vakum. Mati suri. Apapun lah.
Pada akhirnya, saya cuma bisa merasa nyesek. Nyesek karena saya nggak memberikan kontribusi apa-apa ke PPC. Nyesek karena nggak bisa melaksanakan janji saya ke Intan untuk bikin pameran. Nyesek karena nggak bisa melaksanakan janji saya untuk mendekatkan senior dengan juniornya.
Kalau tidak ada halangan, minggu ini saya akan lengser dari jabatan saya. Yah semoga teman-teman pengurus baru bisa memompakan darah segar ke PPC ke depan, itung-itung nggo obat getun haha.
Thursday, 7 April 2011
Thursday, 3 March 2011
lalalaaa
sampai hari ini saya masih menunggu guidebook untuk blogging dari angga (beliau lupa terus buat bawain, saya lupa terus mau ke kosnya).
iki kapan blog-ku ameh dilayout yoo -____-
iki kapan blog-ku ameh dilayout yoo -____-
Yours Truly, review pilem indie keren yang baru saja saya tonton
Semalem saya baru saja nonton sebuah film yang menurut saya keren. Yours Truly (2011), sebuah film indie produksi Lucky Beanie Pictures & Cine et Cetera, disutradarai oleh pasangan suami-istri Elvira Kusno and Ian Salim. Ya detailnya liat saja di websitenya http://www.facebook.com/yourstrulymovie dan http://www.twitter.com/cineetcetera. Maaf saya sedang terlalu malas untuk menulis detail kru produksi disini karena habis ini harus ngerjain tugas kuliah hehe
[WARNING! SPOILER ALERT! DO NOT READ THIS REVIEW UNLESS YOU HAVE WATCHED THE MOVIE!]
_______________________________________________________________
Pada awalnya, saya tidak pernah mengenalnya sedikitpun. Pertemuan pertama kami pun hanya berawal dari dunia maya, di facebook tepatnya. Saat pertama kali melihatnya, saya langsung merasakan sesuatu yang berbeda. Saya tahu bahwa dia spesial.
Dan memang benar, Yours Truly adalah sebuah film yang cukup spesial buat saya. Mengusung tema thriller, tapi menggunakan judul romantis dan tagline "a love story, gone wrong" dan bisa disaksikan via online. Sounds cool, huh? No? It's just another Indonesian horror-sadis berdarah-dibumbui banyak sex movie? Damn you're wrong. Tagline-nya saja nggak kayak "ketika pocong tidak lagi loncat" kok.. *Asu iki tagline bosok banget, EPIC FAIL!
Ringkasnya sih, film indie berdurasi 16 menit ini menyajikan kisah seorang pria bernama Todi, pengantar bunga yang tertutup dan hanya membagi kisahnya dengan tape recorder kesayangannya. Suatu hari si Todi harus mengantar bunga ke seorang mbak-mbak cantik bernama Kayla daaan... seperti cerita romantis kebanyakan, Todi mulai jatuh cinta dengan Kayla. Oke, sampe sini masih biasa saja kan? Todi mulai berani ngomong. Todi nembak Kayla. Todi dan Kayla pacaran. They have a good, sweet relationship. And so on and so on.
Selanjutnya, Todi mulai sadar kalo ceweknya itu terlalu cerewet, sampe doski nggak sempet ngomong apa-apa ke ceweknya kecuali iya, nggak, sama anguk-anguk geleng-geleng. Ternyata ini akibat Todi keseringan dugem. Oh maaf melantur. Nah masalah tadi lama-lama bikin Todi kesal, dan sodara-sodara tinggal membayangkan saja ending-nya akan seperti apa (apalagi setelah liat trailernya).
So back to the night when i watched the movie, sambil menunggu buffering film selesai, saya membaca dulu semua info yang ada di page FB film ini. Hitung2 buat persiapan kaget, karena saya takut nonton film horror dan thriller hahaha. Setelah melihat semua info dan poster, tebakan pertama saya tentang cerita film ini adalah: sang cowok adalah psikopat yang ngejar2 seorang cewek. Guess what? wrong. Oh ya, waktu nonton itu saya malah belum liat trailernya btw
Oke, berlanjut waktu nonton. Di bawah video yang diputar ada keterangan bahwa film ini mengandung graphic violence. Ya jadi sebuah spoiler untuk saya sih, ada dua versi tebakan saya untuk ending film ini, dan salah satunya (hampir) benar hehe. Mungkin kalo info2 di film ini tidak bertebaran dimana2 saya akan kaget liat endingnya hahaha
Nah di pertengahan film saat Todi mulai terlihat muak dengan Kayla, saya menebak bahwa di ending, sang cowok akan menyekap/membunuh si cewek, lalu ngobrol dengannya layaknya ngobrol lancar sama tape recorder kesayangannya. Kalo nggak saat Todi nyerang Kayla, si mbak cantik berbalik menyerang Todi, lalu hampir sama seperti diatas. Eh ternyata bener haha
Well secara cerita sih, saya kasih nilai lumayan karena biarpun ketebak sama saya, tapi idenya terbilang unik dan berbeda dari film indie pada umumnya. Twistnya boleh laah.
Genre thriller sebenarnya akan lebih menarik kalo dibikin agak panjang, jadi bisa dieksplorasi sisi2 psikologis dari karakter2 di film itu. Beberapa gap buat saya sih kayak kenapa Todi bisa tiba2 sebegitu meledak sampe nyekek Kayla cuma karena omongan sarkasme dari Kayla, terus juga kenapa Kayla sebegitu terobsesinya sama Todi. Tapi yaa namanya film indie.. pada akhirnya memang akan terbentur di durasi dan budget sih.. *saya tau deritanya (-.-;)
Buat akting pemainnya, ehm no comment deh.. standar kali ya, soalnya saya ga terlalu ngerti penilaiannya hehe
Nah bagian yang paling saya suka: teknis! :D
Cuma dua kata dari saya untuk film ini. FARKIN AWESOME. Gambar keren, lighting keren, editing keren, scoring mantap, poster oke banget! Kata mereka sih kru dibalik film ini semua zero experience di bidang film. Ooh saya sangat tidak percaya, karena kualitas teknis film ini sangat luar biasa. Sumpah saya pengen ketemu sama orang2 dibalik layar film ini buat sharing. Bayangkan kalo zero exp saja kayak gitu hasilnya, lah kalo udah niat jadi pro?
Well, overall untuk sebuah film indie saya kasih nilai 4/5 lah. Untuk semua pejuang dibalik layar Yours Truly, pastinya tanggungan beban untuk berkarya setelah ini akan lebih berat, karena kalian sudah membuat sebuah karya yang luar biasa dan pantas dihujani pujian! Selamat berjuang dan berkarya yang lebih baik wahai sodara2 anak bangsa!
*halah ngomong opoh
Friday, 11 February 2011
Wednesday, 5 January 2011
i Tron-ified my camera
Subscribe to:
Posts (Atom)