Thursday 21 July 2011

Tentang Ijah

Entah kenapa hari ini saya sedang pengen banget nulis. Padahal saya selalu bilang kalau saya nggak suka nulis, sampai milih konsentrasi kuliahpun milihnya yang nggak banyak nulis. Ya tetep nulis sih sebenarnya, walaupun nggak terlalu panjang lebar. Nah dari tadi siang saya memikirkan apa yang mau saya tulis, tapi nggak dapet ide juga. Tulisan sampah saya tentang KKN ternyata nggak memuaskan juga. Akhirnya setelah beberapa saat maen game fesbuk dan chatting dengan beberapa orang, saya memutuskan untuk menulis tentang teman saya. Sekali-sekali saya pengen nulis serius, karena biasanya saya nulis sesukanya saja. Jadi saya akan menulis tentang Ijah.

Ijah yang saya maksud bukan pembantu di rumah saya. Ini Ijah teman saya, seorang perempuan yang buat saya pribadi sangat unik. Kenapa saya menulis tentang teman saya? karena saya lagi kangen sama mereka (saya sekarang lagi KKN dan teman-teman sedang mencar-mencar). Mungkin tulisan ini akan ada sambungannya, kalo saya niat nulis lagi tentang teman saya yang lain haha


Itu tadi Ijah. Ijah adalah teman sekampus saya, walaupun berbeda konsentrasi kuliah. Ijah orangnya enak diajak ngobrol dan nggak ribet. Satu hal yang akan kamu ingat saat bertemu Ijah adalah: bau vanila. Ijah sendiri bilang dia suka banget sama vanila, sampai parfumnya juga bau vanila. Pernah saya pergi sama Ijah dan dia membonceng motor saya, badan saya jadi bau vanila. Saya dan teman-teman sekampus kalau mencium bau parfum vanila di suatu tempat, otomatis pasti akan ingat Ijah. Saya sendiri kayaknya nggak akan kaget kalau Ijah bilang dia sehari makan satu kilo buah vanila buat cemilan.

Hal lain yang saya suka dari Ijah adalah gayanya. Ijah menurut saya nggak mainstream, walaupun dia pake behel dan suka makan ciki sambil ngupil. Mungkin dia pake behel karena dia pernah ditonjok giginya sampe berantakan sama Ellyas Pical, tak tahulah kalau itu. Terlepas dari itu, saya suka gayanya dan penampilannya yang eksotis. Jadi Ijah kulitnya gelap, terus rambutnya bergelombang. Tapi yang saya sangat suka adalah Ijah tetap pede dengan penampilannya dan nggak berusaha memutihkan kulit sama ngelurusin rambut kayak cewek-cewek kebanyakan. I really like that part.

Satu hal lagi yang saya suka, Ijah bisa menulis dengan sangaaaaaaaaat manis. Membaca tulisan Ijah seakan-akan Ijah tengah bercerita empat mata dengan kita, walaupun tulisannya itu tentang dia dan pacarnya. Buat saya, orang yang tulisannya enak dibaca itu keren, dan di komunikasi Ijah itu keren kedua setelah Awe, senior saya. Coba saja mampir ke wordpressnya disini.

Ah Ijah habis KKN aku pengen menjelajah toilet sama kamu kayak obrolan singkat kita bulan lalu. Kapan kita jalan-jalan lagi? 

4 comments:

  1. ah cahya aku terhura *nangis kejer-kejer.
    ayo kita riset toilet di jogja dan di foto abis KKN. jangan lupa mampir makan 5 ribuan-dapat-segala-macam :))

    ReplyDelete
  2. woh ono jenengku, bayar royalti !!!!

    ReplyDelete
  3. gah we, wis untung koe tak sebut keren

    ReplyDelete