Monday 13 June 2011

Pocong tidak pernah setampan ini

Beberapa hari yang lalu, kami tengah shooting untuk lomba Goodyear Creativideo. Di satu sesi shooting tersebut, kami berkenalan dengan teman baru yang kemudian menjadi talent dalam video kami.


Malam itu, saat kami tengah mempersiapkan lokasi shooting di sebuah tambal ban di daerah Sekip. Tiba-tiba, muncullah sesosok makhluk yang terbungkus kafan putih. Makhluk itu dalam budaya pop indonesia kerap disebut sugus, poci, ataupun popo. Dalam ilmu biologi, makhluk ini adalah metamorfosa dari Homo Sapiens menjadi Homo Pocongicus.

Pada awalnya pocong tersebut muncul secara diam-diam di belakang teman kami, Bisma. Mungkin dia masih malu untuk berkenalan dengan kami. Atau mungkin sebenarnya pocong tadi menunggu kesempatan saat Bisma tidak sengaja nungging sehingga bisa langsung melakukan serangan kilat.
Foto ini saat diupload di FB sempat menimbulkan kehebohan di kalangan peneliti metafisika dan akademisi ilmu perdukunan dan alam gaib.

Kemudian kami berkenalan dengan si pocong. Pocong tadi bernama Ceng Coli.

Dia ternyata sangat ramah, wajahnya pun terhitung tampan untuk ukuran pocong. Kami lalu mengobrol tentang banyak hal dengan Ceng Coli. Ternyata dia adalah saudara dari Cong Culi, pocong yang beberapa tahun lalu sempat menjadi idola dan ikon dunia pop dan selebritas alam gaib di kalangan warga Yogyakarta. Cong Culi terkenal karena dia muncul di berbagai tempat dan minta diuculi (dilepaskan) tali pocongnya.
Bagaimana dengan Ceng Coli? Ternyata dia memiliki kisah yang berbeda. Saat masih menjadi manusia, Ceng Coli tengah coli di kamar mandi. Tiba-tiba dia terpeleset karena menggunakan terlalu banyak sabun, sehingga lantainya menjadi sangat licin. Kepala Ceng Coli masuk ke dalam WC yang masih ada sisa hajatnya dan belum disiram. Ceng Colipun kemudian tewas tenggelam di kamar mandi dan mati penasaran, karena colinya belum selesai. Sampai sekarang, Ceng Coli belum bisa beristirahat dengan tenang. Karena kami juga tidak dapat membantu Ceng Coli melewati halangan terakhirnya, Ceng Coli pun menjadi sedih. Kami pun menghiburnya dengan menjadikan Ceng Coli talent di video kami. Dia sangat senang, seperti yang terlihat di foto diatas.

Setelah shooting, kami pun berfoto bersama dengan Ceng Coli dan bapak-bapak pemilik tambal ban.

Akhirnya, kami pun berpamitan dengan Ceng Coli. Dia berpesan pada kami jika ada teman-teman lelaki kami, muda ataupun tua, mahasiswa maupun oom-oom, yang melihat Ceng Coli muncul di kamar mandi mereka, mereka tidak perlu takut. Ceng Coli hanya ingin dibantu melewati halangan terakhirnya untuk pergi ke nirwana. Ceng Coli sangat berharap dia akan segera menemukan orang yang "tepat", sehingga dapat membantunya untuk.. well, you know lah.
Ini adalah aksi dari Ceng Coli di video kami, bisa dilihat disini.

1 comment: