Thursday 16 June 2011

Buat kamu

Aku sayang mona J

Wednesday 15 June 2011

Saya suka (iklan) rokok ini!!


Sumpah ya, baru sekali ini saya benar-benar terpana ngeliat iklan rokok. Biasanya saya cukup cuek, sekreatif apapun iklan rokok itu. Paling-paling cuma sampe tataran, "oh wow!", tapi ya udah gitu doang.
But this ad, seriously, it gave me a shiver the first time i watched it.


Kalo ada yang ga ngerti maksudnya, mungkin itu akibat kalian kebanyakan makan MSG. Oke becanda :D

Jadi iklan ini bercerita tentang dua orang nerd. Keduanya sama-sama nggak pernah diperhatiin orang-orang disekitar mereka. Tapi saat keduanya bertemu, they found their match. Saat salah satunya pergi, yang ditinggalkan akhirnya menemukan apa yang selama ini dia cari. Walaupun seseorang yang spesial untuk kita telah pergi, tapi ia tidak akan benar-benar pergi. Ia akan meninggalkan sesuatu untuk kita. Membuat kita menemukan tujuan kita. Membuat kita menyadari, siapa diri kita sebenarnya.

oh iya, MEROKOK ITU NGGAK SEHAT.

Monday 13 June 2011

Pocong tidak pernah setampan ini

Beberapa hari yang lalu, kami tengah shooting untuk lomba Goodyear Creativideo. Di satu sesi shooting tersebut, kami berkenalan dengan teman baru yang kemudian menjadi talent dalam video kami.


Malam itu, saat kami tengah mempersiapkan lokasi shooting di sebuah tambal ban di daerah Sekip. Tiba-tiba, muncullah sesosok makhluk yang terbungkus kafan putih. Makhluk itu dalam budaya pop indonesia kerap disebut sugus, poci, ataupun popo. Dalam ilmu biologi, makhluk ini adalah metamorfosa dari Homo Sapiens menjadi Homo Pocongicus.

Pada awalnya pocong tersebut muncul secara diam-diam di belakang teman kami, Bisma. Mungkin dia masih malu untuk berkenalan dengan kami. Atau mungkin sebenarnya pocong tadi menunggu kesempatan saat Bisma tidak sengaja nungging sehingga bisa langsung melakukan serangan kilat.
Foto ini saat diupload di FB sempat menimbulkan kehebohan di kalangan peneliti metafisika dan akademisi ilmu perdukunan dan alam gaib.

Kemudian kami berkenalan dengan si pocong. Pocong tadi bernama Ceng Coli.

Dia ternyata sangat ramah, wajahnya pun terhitung tampan untuk ukuran pocong. Kami lalu mengobrol tentang banyak hal dengan Ceng Coli. Ternyata dia adalah saudara dari Cong Culi, pocong yang beberapa tahun lalu sempat menjadi idola dan ikon dunia pop dan selebritas alam gaib di kalangan warga Yogyakarta. Cong Culi terkenal karena dia muncul di berbagai tempat dan minta diuculi (dilepaskan) tali pocongnya.
Bagaimana dengan Ceng Coli? Ternyata dia memiliki kisah yang berbeda. Saat masih menjadi manusia, Ceng Coli tengah coli di kamar mandi. Tiba-tiba dia terpeleset karena menggunakan terlalu banyak sabun, sehingga lantainya menjadi sangat licin. Kepala Ceng Coli masuk ke dalam WC yang masih ada sisa hajatnya dan belum disiram. Ceng Colipun kemudian tewas tenggelam di kamar mandi dan mati penasaran, karena colinya belum selesai. Sampai sekarang, Ceng Coli belum bisa beristirahat dengan tenang. Karena kami juga tidak dapat membantu Ceng Coli melewati halangan terakhirnya, Ceng Coli pun menjadi sedih. Kami pun menghiburnya dengan menjadikan Ceng Coli talent di video kami. Dia sangat senang, seperti yang terlihat di foto diatas.

Setelah shooting, kami pun berfoto bersama dengan Ceng Coli dan bapak-bapak pemilik tambal ban.

Akhirnya, kami pun berpamitan dengan Ceng Coli. Dia berpesan pada kami jika ada teman-teman lelaki kami, muda ataupun tua, mahasiswa maupun oom-oom, yang melihat Ceng Coli muncul di kamar mandi mereka, mereka tidak perlu takut. Ceng Coli hanya ingin dibantu melewati halangan terakhirnya untuk pergi ke nirwana. Ceng Coli sangat berharap dia akan segera menemukan orang yang "tepat", sehingga dapat membantunya untuk.. well, you know lah.
Ini adalah aksi dari Ceng Coli di video kami, bisa dilihat disini.

Wednesday 8 June 2011

Orang miskin nggak selamanya miskin

Diskusi tadi siang di kelas tiba-tiba menampar benak saya.

Tadi siang, kelas kami tengah mendiskusikan tentang semacam strategi public relation. Kelompok yang presentasi di depan kelas berkata bahwa mereka akan membuat program beasiswa. Seorang teman saya kemudian bertanya, "apakah efektif program semacam itu? bagaimana kalo uangnya tidak dipakai sekolah? orang tidak mampu kan cenderung lebih memikirkan masalah perut?"
Mendengar pertanyaan tadi, saya jadi berpikir. Orang miskin nggak selamanya berpikir sekerdil itu. Mungkin teman saya itu tidak pernah bergaul dengan kalangan bawah, atau SES C dalam Kamus Besar Bahasa Gaul Periklanan. Atau mungkin itu yang jadi cara pandang kebanyakan orang sekarang?

Oke, memang tidak adil kalau melakukan generalisasi seperti itu. Tapi yaa.. itu yang sering saya lihat di sekitar saya. Ada seleb (lupa siapa, nggak terlalu terkenal) yang diwawancarai tentang kondisi ekonomi dan masyarakat di acara info-tai-nment di TV, yak sekali lagi di TV, berkata kalau orang kecil itu nggak butuh pendidikan tinggi. Mereka cuma perlu menggarap ladang, udah hepi. Lalu ada banyak orang, berkata bahwa masyarakat rural itu terlalu percaya dengan kearifan lokal, yang dianggapnya cuma omong kosong. Dalam diskusi kami di kelas periklanan, sering kali kami berasumsi sendiri bahwa masyarakat kelas bawah itu pola pikirnya sederhana, kurang berpendidikan, nggak bisa mikir rumit, dll.

Well, nyatanya nggak juga. Saya ingat ada banyak buruh yang bercerita ke saya, mereka nggak ingin anaknya jadi seperti orang tuanya yang bodoh dan miskin. Anak-anaknya harus sekolah setinggi mungkin, walaupun nanti harus berhutang sana-sini untuk biaya sekolah. Walaupun mereka tidak sekolah, mereka juga punya visi.
Seorang tukang tambal ban juga menyadarkannya kepada saya. Waktu itu, bapak tukang tambal ban yang sudah cukup tua itu kesulitan untuk melepas ban motor saya. Waktu saya berniat membantunya, tiba-tiba si bapak menyuruh saya mencari tukang tambal ban lain. Bapak tua itu tersinggung. Mungkin karena dia tidak suka dianggap lemah dan tidak berguna, padahal dia dibayar untuk pekerjaan itu.. Mereka juga punya harga diri.
Kadang kita sering merasa kita jauh lebih pintar dari mereka.
Sering kita menganggap kita tau yang paling baik buat mereka.
Well..
Sesekali cobalah ngobrol dengan orang kecil. Seringkali kita akan menemukan harta karun dalam pembicaraan kita. Harta yang bernama kebijaksanaan.

*okay, later folks. i need some sleep now

Saturday 4 June 2011

Awali harimu dengan sensasi!

Saya kira pagi ini akan jadi hari yang biasa saja.
Gak taunya, ini adalah salah satu HARI TERNGISING dalam hidup saya.


Niat hati hari itu mau shooting.
apa daya tripod ketinggal di rumah.
Malas balik naek sepeda, saya memilih naek motor.
Semuanya berawal saat Angga memberikan kunci motornya ke saya.
Berlanjut dengan saya mencari-cari motornya di parkiran kampus.
Berhubung saya ndak hapal motornya Angga yang mana, saya smslah itu bocah.
Akibat balasan sms yang masuknya ke hape saya seabad kemudian. (kayaknya ini salah provider yang janjinya murah tapi murahan itu).
Saya memilih untuk gambling.
Semua lobang saya masukin. Lobang kunci tentunya.
Yang saya inget, motornya Angga itu honda supra yang nggak patek keurus. Naas nasibe ngono lah.
Daan.. mata saya tertumbuk pada satu supra butut yang diparkir di ujung barisan.
Jleb, masuklah si kunci ke kontaknya. Dan menyalalah si motor tersebut sodara-sodara!
Ngambil tripod, balik ke kampus.
Sepanjang perjalanan saya mbatin.
Iki motor mesakke banget, ra tau diruwat.
Lebih parah dari terakhir saya naek sama Angga.
Di tengah jalan, saya berpikir untuk iseng.
Motor kayak gini biasanya kunci kontaknya bisa dicabut pas posisi on.
Eits, bener deh :D
Ntar saya bilang sama Angga, "kuncimu jatuh di jalan!".
Tiba-tiba spion sang supra lepas. LEPAS DAN JATUH. NGISING PART 1.
Terpaksalah saya berhenti di tengah jalan dan memungut si spion yang malang.

Sampai di kampus, saya dicegat pak satpam.
Katanya ada yang lapor motornya hilang.
TERNYATA YANG SAYA NAIKI ITU BUKAN MOTORNYA ANGGA. NGISING PART 2.
Satu dialog terngising hari ini adalah:
Satpam: kamu kesini naek apa?
Saya: sepeda pak.
Satpam: ooh jadi kamu pengen pulang bawa motor, iya?
(Nek arep nyolong, mending aku nyolong ninja, CBR opo tiger paaaak -_________-
Njuk yo ngopo aku bar nyolong balik ning kampus meneh)

Setelah diinterogasi, akhirnya saya dilepas.
Kata Angga yang jadi saksi, "untung koe ra digebuki cah!"
Dan kami pun melenggang pergi. Saya dengan perasaan geli, dan Angga dengan perasaan malu. Mungkin rasa malu Angga disebabkan karena badannya besar tapi tititnya kecil.
Dan hari ini ditutup dengan 2 kalimat yang sangat NGISING.




Ini talent saya







Dan ini teman saya yang omongannya diakui jurusan komunikasi sebagai komunikator terngising 2008.


Pesan saya untuk mas-mas HI yang motornya nggak sengaja saya bawa:
Semoga besok motornya ganti Ninja 250.
Jadi saya ndak bakal malu kalo nanti salah mbawa motor situ lagi.

Sekian dan terimakasih untuk hari ini. Salam pipis, ngelap, en menggauli. emuach.

Wednesday 1 June 2011

Perkara Lakang Urusan Gampang

Ini kejadian hari kemaren. Mau posting malamnya cuma speedy dirumah saya tiba-tiba minta dihajar, jadilah baru hari ini nulis. Di warnet, karena si speedy malam ini minta dibom.

Pagi itu saya dibangunkan dengan brutal oleh ibu saya, setelah malamnya saya begadang mengerjakan desain sampai subuh. Tiba-tiba saja pintu kamar saya digedor-gedor dengan keras, layaknya hantaman 5 battering ram dan 20 onager. Oke, saya bangun dengan mood yang sangat buruk. mengerikan rasanya.

Setelah mandi kilat, saya berangkat untuk mengeprint kerjaan yang saya garap semalam. Kelar ngeprint, saya mampir ke sebuah rumah makan. Ya jelas untuk makan, nggak mungkin untuk ikut pelatihan jihad dan perakitan bom. oke jayus, lanjut. Tempatnya di dekat kampus sanata dharma, masuk gang yang pastinya nggak muat buat Rikishi. tempatnya kecil, mirip warung burjo. Saya pertama kali makan disini sama Ijah, dan tempat ini langsung jadi favorit saya. Bukan karena rasanya yang super enak sampai bisa bikin pak Bondan bilang maknyuss 7x dan rela nelen bokernya lagi kayak di sukatoro. bukan. Bukan juga karena hidangannya super eksotis nan unik, macam rempeyek cicak atau otak monyet saus vla coklat atau sop usus paus bongkok, bukan juga. Alasannya cuma satu, murah. Siapa yang nggak kepincut, makan prasmanan ayam goreng+tempe+bakso+nasi &  sayur ambil sesukanya+es teh cuma seharga 7 ribu rupiah. Benar-benar teman dikala kere melanda dompet. Entah kalo ayamnya tiren, yang penting saya nggak tau. Kadang ketidaktahuan adalah berkah hahaha

Setelah selesai makan, saya duduk diam menghadap tembok. Sambil menunggu makanan di lambung turun ke usus, saya mendengarkan pembicaraan 4 orang cowok kuliahan yang duduk di belakan saya. Bukannya saya nguping, tapi mereka yang ngobrol kayak Bung Tomo lagi orasi sambil masturbasi. Ributnya bukan kepalang. Dari pembicaraan yang saya dengar, mereka sedang ngomongin cewek. Bukan cuma obrolan cewek ala jomblo, tapi obrolan seputar lakang (selangkangan) cewek. Maaf kalo tulisan saya nanti jadi disturbing buat para cewek.

Jadi para cowok-cowok ini mengobrol tentang berbagai hal, mulai dari petualangan mereka di sarkem. Gang-gang tempat mangkal PSK yang tua, yang muda, yang mabuk. Yang muda dan cantik jalannya belok kiri, kalo ga salah. Berlanjut ke cerita salah satu teman mereka yang pertama kali nyoba kentha dan ketagihan. Lalu cerita mereka membandingkan rasanya cewek kuliahan dan anak SMA. Kemudian cerita mereka membuat ramuan ajaib dari minuman X + permen Y = obat pembuat teler, yang diminumkan ke seorang gadis bispak SMA yang kemudian digilir 11 orang. Dan mereka ngobrol layaknya perkara lakang ini bukanlah hal memalukan. Layaknya saya yang tengah ngobrol sama teman-teman tentang iklan (iklan psikoterapi tentang bagaimana mengobati Dirga dari sindrom homonya).

Sebelum mereka pergi, saya memilih pergi duluan. Sambil berjalan keluar warung itu, saya cuma memikirkan satu hal:
moga-moga anak saya besok nggak kayak gitu.